Juni 2015

Senin, 08 Juni 2015

Analisa Konflik Sebuah Organisasi "Dualisme Partai Golkar"


Dualisme Partai Golkar Dikhawatirkan Munculkan Partai Baru

Metrotvnews.com, Kota Mojokerto: Dualisme terjadi antara kubu Partai Gollar versi Munas Ancol dengan Versi Munas Bali. Keduanya mengklaim mendapat dukungan sah dari DPP tingkat kabupaten.

Ketua Partai Golkar DPD Tingkat II Kota Mojokerto, Hendro Suwono khawatir dualisme kepengurusan tersebut memunculkan partai baru.

"Jika nanti ada putusan yang menguatkan dan memenangkan salah satu kubu, maka kami (pengurus tingkat II) harus terakomodir dalam kubu tersebut," ujar Ketua Partai Golkar DPD Tingkat II Kota Mojokerto, Hendro Suwono, di Mojokerto, Kamis (12/3/2015)

Hendro menambahkan, jika sampai nanti tidak terakomodirnya DPP tingkat II, maka akan lebih memperparah kondisi partai berlambang pohon beringin itu.

"Sudah cukuplah akibat polemik seperti ini, akhirnya pihak yang kalah keluar dan membentuk partai baru, kita harus belajar dari tahun-tahun sebelumnya," imbuh Hendro yang sudah dua periode menjabat sebagai ketua DPD tingkat II partai Golkar Kota Mojokerto.

Lebih lanjut hendro menambahkan jika kisruh partai ini bisa diselesaikan jika amanat Dewan Pertimbangan Partai dan para sesepuh partai dilaksanakan oleh kedua kubu yang bersebrangan.

"Kan sudah diberikan surat rekomendasi untuk menggelar Munas Rekonsiliasi, kedua kubu yang bersebrangan hendaknya melaksanakan itu dan menerima segala putusan," jelasnya.

ALB 

Sumber

Konflik Golkar, Ical dan Agung Diminta Segera Sadar

Jakarta - Konflik elite Partai Golkar menimbulkan dampak negatif terhadap para kadernya di daerah menjelang pelaksanaan kepala daerah (pilkada) serentak.

Maka itu, Aburizal Bakrie atau biasa disapa Ical dan Agung Laksono diminta segera sadar dan mengakhiri konflik demi kepentingan kader partainya di daerah.

"Mereka bukanlah negarawan. Mereka mendahulukan kepentingan pribadi di atas kepentingan partai," ujar pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah, Pangi Syarwi kepada Sindonews melalui sambungan telepon, Jumat (29/5/2015)

Menurutnya Ical dan Agung Laksono harus berjiwa besar mau menerima poin islah meskipun dianggap masih terdapa kekurangan bagi salah satu pihak.

"Jangan sampai energi dan effort Golkar terkuras habis untuk konsentrasi menyelesaikan dan mencari jalan keluar atau mencari titik temu yang bisa menguntungkan kedua kubu. Memang harus ada salah satu kubu yang mau mengalah," ucapnya.

sumber

Analisa Masalah

Sesuai teori teori konflik, konflik dualisme pada partai golkar dapat dianalisa sebagai berikut:

Faktor Konflik

Jika dilihat dari permasalahan yang ada, faktor penyebab konflik pada partai golkar yaitu "perbedaan kepentingan antara individu atau kelompok". Sebab antara kubu Ical dan kubu Agung Laksono mempunyai pendapat dan kepentingan masing masing. Sehingga terjadi dualisme di partai golkar

Sumber Konflik

Menurut dari apa yang saya baca, sumber konflik pada dualisme partai golkar ini yaitu "faktor yang bersifat personal". Karena di sini kita dapat melihat ada kepentingan-kepentingan personal yang dibawa oleh kedua kubu sehingga konflik ini terjadi.

Metode Penyelesaian Konflik
Pada teori teori konflik, ada 3 metode untuk menyelesaikan suatu konflik, yaitu:
  1. Dominasi dan Penekanan
  2. Kompromi
  3. Pemecahan Masalah Integratif
Dan ketiga metode itu dapat digunakan untuk menyelesaikan masalah pada konflik dualisme partai golkar. Tinggal bagaimana kedua kubu akan menyelesaikan masalah tersebut dan dengan menggunakan metode apa.