Ucapan dan Ejaan

Rabu, 18 November 2015

Ucapan dan Ejaan


I. Pengertian Ucapan
Ucapan yang sering kita gunakan di kehidupan sehari hari adalah bahasa pengantar dari kita ke orang lain yang memiliki sebuah maksud dan tujuan. bahasa pengantar kita adalah bahasa indonesia tetapi bahasa indonesia adalah bahasa penuntun atau bahasa kedua. Kita sering dapat menentukan daerah asal seseorang dengan menggunakan bahasa yang digunakannya. Bahasa Indonesia bagi sebagian besar penuturnya adalah bahasa kedua.Para penutur yang berbahasa Indonesia, bahasa Indonesia mereka terpengaruh oleh bahasa daerah yang telah mereka kuasai sebelumnya. Pengaruh itu dapat berkenaan dengan semua aspek ketatabahasaan. Pengaruh yang sangat jelas ialah dalam bidang ucapan. Pengaruh dalam ucapan itu sulit dihindarkan dan menjadi ciri yang membedakan ucapan penutur bahasa Indonesia dari daerah satu dengan daerah yang lain. Sering dengan mudah kita dapat menentukan daerah asal seorang penutur berdasarkan ucapan bahasa Indonesianya.
AII. Pengertian Ejaan
Ejaan ialah keseluruhan system dan peraturan penulisan bunyi bahasa untuk mencapai keseragaman. Ejaan Yang Disempurnakan adalah ejaan yang dihasilkan dari penyempurnaan atas ejaan-ejaan sebelumnya.
Ejaan yang disempurnakan ( EYD ) mengatur :
  1.  Pemakaian Huruf,
    a.    Huruf Abjad
    Huruf abjad yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
    A, B, C, D, E, F, G, H, I, J, K, L, M, N, O, P, Q, R, S, T, U, V, W, X, Y dan Z.
    b.    Huruf Vokal
    Huruf vokal di dalam bahasa Indonesia adalah : a, i, u, e dan o
    c.    Huruf Konsonan
    Huruf konsonan yang terdapat di dalam bahasa Indonesia adalah :
    a, b, c, d, f, g, h, i, j, k, l, m, n, p, q, r, s, t, u, v, w, x, y dan z.
    d.    Huruf Diftong
    Didalam bahasa Indonesia terdapat diftong yang dilambangkan dengan ai, au dan oi.
    e.    Gabungan Huruf Konsonan
    Di dalam bahasa Indonesia terdapat empat gabungan huruf yang melambangkan konsonan,  yaitu:
    kh,ng, ny, dan sy. Masing-masing melambangkan satu bunyi konsonan.
    f.    Pemenggalan Kata
    Pemenggalan kata pada kata dasar dilakukan dengan cara:
    Ø Jika di tengah kata ada vokal yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf vokal itu. Contoh: aula  menjadi au-la bukan a-u-l-a
    Ø Jika di tengah kata ada konsonan termasuk gabungan huruf konsonan,  pemenggalan itu dilakukan sebelum huruf konsonan. Contoh: bapak  menjadi ba-pak
    Ø Jika di tengah kata ada dua huruf konsonan yang berurutan, pemenggalan itu dilakukan diantara kedua huruf  itu. Contoh : mandi menjadi man-di
    Ø Jika di tengah kata ada tiga buah huruf konsonan, pemenggalan itu dilakukan diantara huruf konsonan yang pertama dan kedua. Contoh : ultra  menjadi ul-tra. 2.    Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring
    a.    Huruf Kapital atau Huruf Besar
    Huruf Kapital dipakai sebagai huruf pertama pada awal kalimat, petikan langsung, ungkapan yang berhubungan dengan nama Tuhan, nama gelar kehormatan, unsur nama jabatan, nama orang, nama bangsa, suku, tahun, bulan, nama geografi, dll.
    b.    Huruf Miring
    Huruf Miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, surat kabar, yang dikutip dalam tulisan, nama ilmiah atau ungkapan asing, dan untuk menegaskan huruf, bagian kata, atau kelompok kata.
    3.    Penulisan Kata
  1. Kata Dasar, Kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan
  2. Kata Turunan, Kata turunan (imbuhan)
  3. Bentuk Ulang, Bentuk kata Ulang ditulis hanya dengan tanda hubung (-)
  4. Gabungan Kata, Gabungan kata yang dianggap senyawa ditulis serangkai
  5. Kata Ganti ku, mu, kau dan nya, ditulis serangkai dengan kata yang  mengikutinya
  6. Kata Depan di, ke, dan dari, Kata depan di dan ke ditulis terpisah
  7. Kata si dan sang, Kata si dan sang ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya
  8. Partikel, Partikel per yang berarti tiap-tiap ditulis terpisah 4.    Singkatan dan Akronim
Singkatan ialah bentuk istilah yang tulisannya diperpendek terdiri dari huruf awalnya saja, menanggalkan sebagian unsurnya atau lengkap menurut lisannya, Contoh : NKRI, cm,  lab. Akronim adalah singkatan yang berupa gabungan huruf awal, suku kata, ataupun gabungan kombinasi huruf dan suku kata. Contoh : rudal ( peluru kendali ), tilang ( bukti pelanggaran )
5.    Angka dan Lambang Bilangan
Penulisan angka dan bilangan terdiri dari beberapa cara yaitu :
a.    berasal dari satuan dasar sistem internasional, Contoh : arus listrik dituliskan
A = ampere
b.    menyatakan tanda decimal, Contoh : 3,05 atau 3.05
6.    Penulisan Unsur Serapan,
Penulisan unsur serapan pada umumnya mengadaptasi atau mengambil dari istilah bahasa asing yang sudah menjadi istilah dalam bahasa Indonesia. Contoh : president menjadi presiden
7.    Pemakaian Tanda Baca
Pemakaian tanda baca terdiri dari tanda (.) , (,), (-), (;), (:), (”)
8.    Pedoman Umum Pembentukan Istilah
Pembentukan istilah asing yang sudah menjadi perbendaharaan kata dalam bahasa Indonesia mengikuti kaidah yang telah ditentukan, yaitu :
a.    penyesuaian Ejaan.
Contoh : ae jika tidak bervariasi dengan e, tetap e, aerosol tetap aerosol
b.    penyesuaian huruf gugus konsonan.
Contoh : flexible  menjadi fleksibel
c.    penyesuaian akhiran.
Contoh : etalage  menjadi etalase
d.    penyesuaian awalan.
Contoh : amputation  menjadi amputasi
  1. Gaya Bahasa
    Gaya bahasa ialah penggunaan kata kiasan dan perbandingan yang tepat untuk mengungkapkan perasaan atau pikiran dengan maksud tertentu. Gaya bahasa berguna untuk menimbulkan keindahan dalam karya sastra atau dalam berbicara. Gaya bahasa disebut juga majas.
    a. Gaya bahasa simbolik adalah gaya bahasa yang menggunakan perbandingan simbol benda, lambang, binatang atau tumbuhan.
    Contoh : Lintah darat harus dibasmi ( Lintah darat adalah simbol pemeras, rentenir atau pemakan riba)
    b.  Gaya bahasa hiperbola adalah gaya bahasa yang menyatakan sesuatu secara berlebihan.
    Contoh : Tawanya menggelegar hingga membelah bumi.
AIII. Fungsi Tanda Baca
  1. Tanda titik (.)
Fungsi dan pemakaian tanda titik:
  • Untuk mengakhiri sebuah kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan,
  • Diletakan pada akhir sinkatan gelar, jabatan, pangkat dan sapaan,
  • Pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum,
Contoh :
  • Menggunakan tanda baca dengan benar agar tidak terjadi kesalah pahaman.
  • Adit senang mengobati orang sakit.
  • Kutipan menarik itu diambil dari hlm 5 dan 8.
  1. Tanda Koma (,)
Fungsi dan pemakaian tanda koma antara lain:
  • Memisahkan unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilang,
  • Memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut mendahului induk kalimat,
  • Memisahkan petikan langsung dari bagian lain dakam kalimat, dll.
Contoh :
  • Studio tersebut tersedia berupa gitar, drum dan bass.
  • Apabila keliru memilih bidang spesialisasi, usaha tidak dapat melaju.
  • “Jangan buang sampah sembarangan,” kata Rudi.
  1. Tanda Seru (!)
Fungsi dan pemakaian tanda seru :
  • Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan berupa seruan atau perintah atau yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, atau rasa emosi yang kuat.
Contoh :
  • Jangan letakan benda itu di depan saya !
  1. Tanda Titik Koma (;)
Fungsi dan pemakaian titik koma adalah:
  • Memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis atau setara
  • Memisahkan kalimat yang setara didalam satu kalimat majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh :
  • Hari makin sore; kami belum selesai juga.
  • Desi sibuk bernyanyi; ibu sibuk bekerja di dapur; adik bermain bola.
  1. Tanda Titik Dua (:)
Tanda Titik Dua digunakan dalam hal-hal sebagai berikut
  • Pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
  • Pada kata atau ungkapan yang memerlukan pemerian
  • Dalam teks drama sesudah kata yang menunjukan pelaku dalam percakapan
Contoh :
  • Fakultas Ekonomi UPN Jogja memiliki tiga jurusan: Akuntansi, Managemen, dan Ilmu Ekonomi.
  • Project By: Alland Project
Penulis: Indra Lesmana
Editor: Wicak
  • “Jangan datang terlambat.”
Budi: “Siap, Pak.”
  1. Tanda Hubung (-)
Tanda hubung dipakai dalam hal-hal seperti berikut:
  • Menyambung unsur-unsur kata ulang
  • Merangkai unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing—-
Contoh :
  • Anak-anak kelaparan di negara Afrika adalah akibat globalisasi.
  • di- packing
  1. Tanda Elipsis (…)
Tanda elipsis dipergunakan untuk menyatakan hal-hal seperti berikut
  • Mengambarkan kalimat yang terputus-putus
  • Menunjukan bahwa satu petikan ada bagian yang dihilangkan
Contoh :
  • “PLAK ….. ALHAMDULLLIILAHH ……” kuda itu berjalan dengan cepat, sampai-sampai orang itu tidak bisa mengendalikanya, di depan terlihatlah jurang yang sangat dalam.
  1. Tanda Tanya (?)
  • Tanda tanya selalunya dipakai pada setiap akhir kalimat tanya.
  • Tanda tanya yang dipakai dan diletakan didalam tanda kurung menyatakan bahwa kalimat yang dimaksud disangsikan atau kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh :
  • Siapa Presiden Indonesia saat ini?
  1. Tanda Kurung ( )
Tanda kurung dipakai dalam ha-hal berikut
  • Mengapit tambahan keterangan atau penjelasan
  • Mengapit keterangan atau penjelasan yang bukan bagian pokok pembicaraan
  • Mengapit angka atau huruf yang memerinci satu seri keterangan
Contoh :
  • Jumlah barang yang diminta pada berbagai tingkat harga disebut demand (permintaan).
  1. Tanda Kurung Siku ( [..] )
Tanda kurung siku digunakan untuk:
  • Mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain
  • Mengapit keterangan dalam kalimat penjelas yang sudah bertanda kurung
Contoh :
  • Persamaan akuntansi ini (perbedaannya ada di Bab 1 [lihat halaman 38-40]) perlu dipelajari disini.
  1. Tanda Petik (“…”)
Fungsi tanda petik adalah:
  • Mengapit petikan lagsung yang berasal dari pembicaraan, naskah atau bahan tertulis lain
  • Mengapit judul syair, karangan, bab buku apabila dipakai dalam kalimat
  • Mengapit istilah kalimat yang kurang dikenal
Contoh :
  • Pasal 36 UUD 1945 berbunyi, “Bahasa negara adalah Bahasa Indonesia.”
  1. Tanda Petik Tunggal (‘..’)
Tanda Petik tunggal mempunyai fungsi :
  • Mengapit petikan yang tersusun di dalam petikan lain
  • Mengapit terjemahan atau penjelasan kata atau ungkapan asing
Contoh :
  • “Dia bilang padaku ‘jangan kau ganggu dia’, seketika itu aku ingin mengingatkannya kembali.” Ujar Andi.
  1. Tanda Garis Miring (/)
  • Tanda garis miring dipakai dalam penomoran kode surat
  • Tanda garis miring dipakai sebagai pengganti kata dan, atau, per atau nomor alamat
Contoh :
  • Modem itu memiliki kecepatan sampai 7,2 Mb / s.
  1. Tanda Penyingkat (Apostrof) (‘)
  • Tanda Apostrof menunjukan penghilangan bagian kata.
Contoh :
  • Budi bertugas sebagai pembaca pembukaan UUD ‘45.
Sumber

0 komentar :

Posting Komentar