Juli 2014

Selasa, 01 Juli 2014

Kebudayaan Inggris





Inggris adalah sebuah negara yang berada di Benua Eropa dan beribu kotakan London. Negara ini merupakan salah satu negara maju yang ada di dunia. Negara ini maju baik di bidang pariwisata, pendidikan serta ekomoni. Dan bentuk pemerintahan negara ini adalah kerajaan dengan sistem konstitusional dan perlementer. Sama seperti Indonesia, Inggris pun memiliki kesenian dan kebudayaan yang khas dan unik dari negara tersebut.
Sejak abad ke-19, Inggris sudah menjadi negara industri pertama di dunia dan menjadi negara terkemuka berkat kemakmuran ekonomi dan sosialnya. Sampai sekarang pun negara ini memiliki kekuatan ekonomi serta politik yang berpengaruh di dunia. Kali ini saya akan mencoba untuk membuat dan menjelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Negara inggris



Kebudayaan dan Kesenian Inggris :
            Berikut beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Inggris :

Bahasa
Bahasa Inggris adalah bahasa yang berasal dari Inggris dimana bahasa ini merupakan bahasa yang mendunia, bisa di bilang bahasa ini yang digunakan untuk berkomunikasi anatar warga negara pada umumnya. Bahasa ini berawal dari kombinasi antara beberapa bahasa lokal yang dipakai oleh orang-orang Norwegia, Denmark, dan Anglo-Saxon dari abad ke-6 sampai 10


Tarian
Morris Dancing adalah salah satu tarian tradisional masyarakat Inggris yang biasanya diiringi dengan musik. Tarian Morris menekankan pada kelincahan dan kekuatan kaki. Tarian Morris dilakukan secara berkelompok. Para penarinya ada yang membawa tongkat, pedang dan sapu tangan sebagai pelengkap tarian. Walaupun menari secara berkelompok dan berdekatan, bagi para penari Morris hal tersebut tidak membuat mereka khawatir terluka.


Budaya Antari
Masyarakat Inggris yang multikultural memilik kebiasaan mengantri untuk melakukan dan mendapatkan sesuatu. Masyarakat menganggap oarang yang tidak mau mengantri adalah orang yang egois dan tidak memperdulikan orang yang ada disekitarnya. Budaya antri ini sudah seperti nilai dan norma yan berlaku di masyarakat.



Straw Bear
Straw Bear adalah hari beruang jerami yang merupakan tradisi tertua yang biasa di lakukan pada tanggal 7 januari. Tradisi ini dipercaya untuk mengawali masa bertani dan berladang. Para peserta baik pria dewasa maupun remaja, menggunakan kostum jerami mulai dari kaki hingga kepala. Dan mereka berjalan mengetuk pintu rumah yang satu ke rumah lainnya sambil menari. Para penari akan memperoleh hadiah dari para pemilik rumah sebagai imbalannya. Baik berupa makanan, bir ataupun uang.



Budaya saat Makan
Paada saat makan posisi duduk harus tegak, saat makan tidak boleh bertanya dengan gembira atau terus menerus bicara dengan orang. Setiap orang tidak boleh meninggalkan sendok di atas mangkok sup atau di gelas kopi. Sendok harus ditinggalkan di atas piring nasinya dan untuk sendok teh harus diletakkan di atas tatakan gelas. Saat minum sup tidak boleh menimbulkan suara dan tidak boleh meminum sup sampai habis. Tidak boleh merokok saat masih duduk di tempat makan. Selesai makan para pria membantu wanita memundurkan kursinya supaya bisa berdiri.



Pearly Kings and Queen
Pearly Kings and Queen dikenal juga dengan Pearlies sebuah acara amal yang biasa diadakan oleh masyarakat kelas buruh dan pekerja. Dan sudah menjadi sebuah budaya masyarakat menengah Kota London. Para peserta Pearly Kings dan Queens memakai busana berkilauan yang berasal dari kancing mutiara (pearl) yang dibuat pada abad ke-19.



Budaya Bertamu
Saat bertamu di Inggris ada beberpa hal yang harus di perhatikan seperti :
Kapan harus tiba di tempat undangan. Jika bukan menyangkut urusan formal, datang lebih awal. Pengundang masih sedang melakukan persiapan dan kamu tiba lebih duu akan membuatnya keki. Paling pas untuk urusan tidak formal adalah telat 10 menit. Jika telat sampai 30 menit harus mita maaf. Itu menunjukkan tanda sopan saat bertamu
Kapan harus meninggalkan tempat acara. Untuk ini tidak ada aturan khusus, tapi berlama-lama di tempat orang adalah hal yang tidak sopan. Lebih bagus meninggalkan tempat 1 jam setelah jamuan makan. Selain itu di hari kedua setelah acara harus mengirimkan pesan terimakasih dengan disertakan hadiah kecil seperti bunga atau coklat.


Worm Chramping
Worm Chramping adalah salah satu tradisi unik yang ada di Inggris, tradisi ini adalah tradisi menangkap cacing tanah. Setiap peserta hanya memiliki wilayah perburuan seluas 3 x 3 m2 saja. Diperbolehkan memainkan musik apa saja untuk memikat atau memancing cacing agar keluar dari tanah, tapi tidak diperbolehkan menggunakan obat-obatan termasuk air.






Sudah di jelaskan beberapa kesenian dan kebudayaan yang ada di Inggris. Masih banyak lagi kesenian dan kebudayaan yang dimiliki oleh negara ini. Dengan mengetahui kesenian dan kebudayaan negara lain membuat kita tahu tentang ilmu baru dan mengetahui apa perbedaan budaya luar dengan budaya yang dimilik negara kita yaitu Indonesia. Dan kita bisa meniru budaya mengantri dari masyarakat Inggris yang sangat menjunjung nilai dan norma mengantri. Namun budaya Indonesia tidak kalah dengan budaya yang ada di luar negri, dan sebagai mahasiswa penerus bangsa, kita boleh mempelajari kebudayaan yang ada di negara lain namun tetap tidak melupakan budaya yang ada di negara sendiri yaitu Indonesia dan tetap mencintai budaya dalam negri.

Sumber: http://khantydwi.blogspot.com/2013/05/kesenian-dan-kebudayaan-inggris.html

Kebudayaan Makassar




Makassar merupakan ibu kota dari provinsi sulawesi selatan. Makassar terkenal dengan berbagai macam kebudayaannya dan makanan khasnya yang sangat enak. Maka dari itu banyak sekali orang-orang selain orang makassar sangat menyukai makanan khas makassar. Makanan khas Makassar antara lain coto Makassar, pisang ijo, pisang epek, pisang palubutung, kondro, barongko dan masih banyak lagi. Selain itu tariannya pun menarik. Antara lain tarian Pakarena. Pada abad 20, tarian ini keluar dari tradisi istana dan menjadi pertunjukan populer. Seringkali dipentaskan di sejumlah acara, seperti pernikahan, ritual pengobatan dan sunatan. Tari ini sangat energik, terkadang begitu hingar bingar oleh musik, namun diiringi oleh tarian yang sangat lambat lemah gemulai dari para penari wanita muda. Dua kepala drum (gandrang) dan sepasang instrument alat semacam suling (puik-puik) mengiringi dua penari.
Sementara itu, busana adat Makasar memiliki perbedaan antara busana pria dan busana wanita. Busana adat pria dengan baju bella dada dan jas tutunya sedangkan busana adat wanita dengan baju bodo dan baju labbunya.
1.       Busana Adat Pria
Terdiri atas baju, celana atau paroci, kain sarung atau lipa garusuk, dan tutup kepala atau passapu. Baju yang dikenakan pada tubuh bagian atas berbentuk jas tutup atau jas tutu dan baju belah dada atau bella dada. Model baju yang tampak adalah berlengan panjang, leher berkrah, saku di kanan dan kiri baju, serta diberi kancing yang terbuat dari emas atau perak dan dipasang pada leher baju.
Khusus untuk tutup kepala, bahan yang biasa digunakan berasal dari kain pasapu yang terbuat dari serat daun lontar yang dianyam. Bila tutup kepala pada busana adat pria Makasar dihiasi dengan benang emas, masyarakat menyebutnya mbiring. Namun jika keadaan sebaliknya atau tutup kepala tidak berhias benang emas, masyarakat menyebutnya pasapu guru. Biasanya, yang mengenakan pasapu guru adalah mereka yang berstatus sebagai guru di kampung. Pemakaian tutup kepala pada busana pria mempunyai makna-makna dan simbol-simbol tertentu yang melambangkan satus sosial pemakainya.
Kelengkapan busana adat pria Makasar yang tidak pernah lupa untuk dikenakan adalah perhiasan seperti keris, gelang, selempang atau rante sembang, sapu tangan berhias atau passapu ambara, dan hiasan pada penutup kepala atau sigarak. Keris yang senantiasa digunakan adalah keris dengan kepala dan sarung yang terbuat dari emas, dikenal dengan sebutan pasattimpo atau tatarapeng.
2.       Busana Adat Wanita
Terdiri atas baju dan sarung atau lipa. Ada dua jenis baju yang biasa dikenakan oleh kaum wanita, yakni baju bodo dan baju labbu dengan kekhasannya tersendiri. Baju bodo berbentuk segi empat, tidak berlengan, sisi samping kain dijahit, dan pada bagian atas dilubangi untuk memasukkan kepala yang sekaligus juga merupakan leher baju. Adapun baju labbu atau disebut juga baju bodo panjang, biasanya berbentuk baju kurung berlengan panjang dan ketat mulai dari siku sampai pergelangan tangan. Bahan dasar yang kerap digunakan untuk membuat baju labbu seperti itu adalah kain sutera tipis, berwarna tua dengan corak bunga-bunga. Kaum wanita dari berbagai kalangan manapun bisa mengenakan baju labbu.
Pasangan baju bodo dan baju labbu adalah kain sarung atau lipa, yang terbuat dari benang biasa atau lipa garusuk maupun kain sarung sutera atau lipa sabbe dengan warna dan corak yang beragam. Namun pada umumnya, warna dasar sarung Makasar adalah hitam, coklat tua, atau biru tua, dengan hiasan motif kecilkecil yang disebut corak cadii.
Sama halnya dengan pria, wanita makasar pun memakai berbagai perhiasan untuk melengkapi tampilan busana yang dikenakannya Unsur perhiasan yang terdapat di kepala adalah mahkota (saloko), sanggul berhiaskan bunga dengan tangkainya (pinang goyang), dan anting panjang (bangkarak). Perhiasan di leher antara lain kalung berantai (geno ma`bule), kalung panjang (rantekote), dan kalung besar (geno sibatu), dan berbagai aksesori lainnya. Penggunaan busana adat wanita Makasar yang lengkap dengan berbagai aksesorinya terlihat pada busana pengantin wanita. Begitu pula halnya dengan para pengiring pengantin, hanya saja perhiasan yang dikenakannya tidak selengkap itu.
Selain itu,terdapat juga adat pernikahan orang Makassar. Banyak sekali serangkaian kegiatan pernikahan adat di Makassar yaitu sebagai berikut :
1.          A’jagang-jagang/Ma’manu-manu
Penyelidikan secara diam-diam oleh pihak calon mempelai pria untuk mengetahui latar belakang pihak calon mempelai wanita.
2.          A’suro/Massuro
Acara ini merupakan acara pinangan secara resmi pihak calon mempelai pria kepada calon mempelai wanita. Dahulu, proses meminang bisa dilakukan beberapa fase dan bisa berlangsung berbulan-bulan untuk mencapai kesepakatan.
3.          Appa’nasa/Patenre Ada
Usai acara pinangan, dilakukan appa’nasa/patenre ada yaitu menentukan hari pernikahan. Selain penentuan hari pernikahan, juga disepakati besarnya mas kawin dan uang belanja. Besarnya mas kawin dan uang belanja ditentukan menurut golongan atau strata sosial sang gadis dan kesanggupan pihak keluarga pria.
4.       Appanai Leko Lompo (erang-erang)
Setelah pinangan diterima secara resmi, maka dilakukan pertunangan yang disebut A’bayuang yaitu ketika pihak keluarga lelaki mengantarkan passio/passiko atau Pattere ada (Bugis). Hal ini dianggap sebagai pengikat dan biasanya berupa cincin. Prosesi mengantarkan passio diiringi dengan mengantar daun sirih pinang yang disebut Leko Caddi. Namun karena pertimbangan waktu, sekarang acara ini dilakukan bersamaan dengan acara Patenre Ada atau Appa’nasa.

5.       A’barumbung (mappesau)
Acara mandi uap yang dilakukan oleh calon mempelai wanita.
6.       Appasili Bunting (Cemme Mapepaccing)
Kegiatan tata upacara ini terdiri dari appasili bunting, a’bubu, dan appakanre bunting. Prosesi appasili bunting ini hampir mirip dengan siraman dalam tradisi pernikahan Jawa. Acara ini dimaksudkan sebagai pembersihan diri lahir dan batin sehingga saat kedua mempelai mengarungi bahtera rumah tangga, mereka akan mendapat perlindungan dari Yang Kuasa dan dihindarkan dari segala macam mara bahaya. Acara ini dilanjutkan dengan Macceko/A’bubu atau mencukur rambut halus di sekitar dahi yang dilakukan oleh Anrong Bunting (penata rias). Tujuannya agar dadasa atau hiasan hitam pada dahi yang dikenakan calon mempelai wanita dapat melekat dengan baik. Setelah usai, dilanjutkan dengan acara Appakanre Bunting atau suapan calon mempelai yang dilakukan oleh anrong bunting dan orang tua calon mempelai. Suapan dari orang tua kepada calon mempelai merupakan simbol bahwa tanggung jawab orang tua kepada si anak sudah berakhir dan dialihkan ke calon suami si calon mempelai wanita.
7.       Akkorongtigi/Mappaci
Upacara ini merupakan ritual pemakaian daun pacar ke tangan si calon mempelai. Daun pacar memiliki sifat magis dan melambangkan kesucian. Menjelang pernikahan biasanya diadakan malam pacar atau Wenni Mappaci (Bugis) atau Akkorontigi (Makassar) yang artinya malam mensucikan diri dengan meletakan tumbukan daun pacar ke tangan calon mempelai. Orang-orang yang diminta meletakkan daun pacar adalah orang-orang yang punya kedudukan sosial yang baik serta memiliki rumah tangga langgeng dan bahagia. Malam mappaci dilakukan menjelang upacara pernikahan dan diadakan di rumah masing-masing calon mempelai.
8.       Assimorong/Menre’kawing
Acara ini merupakan acara akad nikah dan menjadi puncak dari rangkaian upacara pernikahan adat Bugis-Makassar. Calon mempelai pria diantar ke rumah calon mempelai wanita yang disebut Simorong (Makasar) atau Menre’kawing (Bugis). Di masa sekarang, dilakukan bersamaan dengan prosesi Appanai Leko Lompo (seserahan). Karena dilakukan bersamaan, maka rombongan terdiri dari dua rombongan, yaitu rombongan pembawa Leko Lompo (seserahan) dan rombongan calon mempelai pria bersama keluarga dan undangan.
9.       Appabajikang Bunting
Prosesi ini merupakan prosesi menyatukan kedua mempelai. Setelah akad nikah selesai, mempelai pria diantar ke kamar mempelai wanita. Dalam tradisi Bugis-Makasar, pintu menuju kamar mempelai wanita biasanya terkunci rapat. Kemudian terjadi dialog singkat antara pengantar mempelai pria dengan penjaga pintu kamar mempelai wanita. Setelah mempelai pria diizinkan masuk, kemudian diadakan acara Mappasikarawa (saling menyentuh). Sesudah itu, kedua mempelai bersanding di atas tempat tidur untuk mengikuti beberapa acara seperti pemasangan sarung sebanyak tujuh lembar yang dipandu oleh indo botting (pemandu adat). Hal ini mengandung makna mempelai pria sudah diterima oleh keluarga mempelai wanita.

10.   Alleka bunting (marolla)
Acara ini sering disebut sebagai acara ngunduh mantu. Sehari sesudah pesta pernikahan, mempelai wanita ditemani beberapa orang anggota keluarga diantar ke rumah orang tua mempelai pria. Rombongan ini membawa beberapa hadiah sebagia balasan untuk mempelai pria. Mempelai wanita membawa sarung untuk orang tua mempelai pria dan saudara-saudaranya. Acara ini disebut Makkasiwiang.
Apabila sepasang pengantin sudah melakukan serangkaian kegiatan diatas, barulah mereka dinyatakan sah sebagai pasangan suami istri.

Sumber: