Kantong Plastik Berbayar

Minggu, 03 April 2016

Kantong Plastik Berbayar




Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (APRI) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik berbayar seharga Rp 200 per lembar untuk mengurangi limbah plastik mulai 21 Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasioanal.

Indonesia menjadi peringkat kedua di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut. Bahkan berdasarkan data Jambeck (2015), Indonesia menghasilkan 187,2 juta ton setelah Cina yang mencapai 262,9 juta ton. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut plastik dari 100 toko dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta lembar sampah kantong plastik. Yang setara dengan luas 65,7 hektare atau sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.

Orang Indonesia terbiasa untuk menggunakan segala sesuatu dengan plastik, karena dipikir lebih praktis. Untuk membungkus makanan, membawa belanjaan, dan kegiatan lainnya. Terkadang plastik pun hanya dipakai 1 kali dan langsung dibuang. Masih banyak juga yang membuang sampah plastik sembarangan.

Padahal semua kalangan masyarakat pasti tau, plastik itu tidak mudah dan memakan waktu yang lama untuk terurai pada tanah. Mulai dari warung, pasar tradisional, pasar swalayan, toserba, restoran cepat saji, dan masih banyak lagi yang selalu berpikir bahwa kantong plastik adalah hal wajib yang harus disediakan untuk konsumen.

Walaupun sekarang sudah diberlakukan kantong plastik berbayar di beberapa tempat di seluruh Indonesia, masih tetap saja masyarakat menggunakan kantong plastik. Ada yang berpikir, mengapa mereka harus pelit mengeluarkan uang Rp 200 hanya untuk mendapatkan kantong plastik, yang dapat memudahkan mereka membawa belanjaan. Ada pun yang terkadang sedang berpergian jauh, lalu disaat pulang teringat harus membeli kebutuhan di rumah tetapi tidak membawa kantong ramah lingkungan. Terpaksalah mereka menggunakan kantong plastik. Masih banyak lagi hal yang membuat kantong plastik masih menjadi primadona.

Tetapi semoga ke depannya, masyarakat mulai kritis akan hal ini. Hal yang bisa merugikan kita semua. Dan pemerintah bisa memberi kebijakan yang lebih baik untuk semakin menekan pengguna kantong plastik ini.


0 komentar :

Posting Komentar