Kantong Plastik Berbayar
Pemerintah dan Asosiasi Pengusaha
Ritel Indonesia (APRI) sepakat memberlakukan penggunaan kantong plastik
berbayar seharga Rp 200 per lembar untuk mengurangi limbah plastik mulai 21
Februari 2016 bertepatan dengan Hari Peduli Sampah Nasioanal.
Indonesia menjadi peringkat kedua
di dunia sebagai penghasil sampah plastik ke laut. Bahkan berdasarkan data
Jambeck (2015), Indonesia menghasilkan 187,2 juta ton setelah Cina yang
mencapai 262,9 juta ton. Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menyebut
plastik dari 100 toko dalam waktu satu tahun saja, sudah mencapai 10,95 juta
lembar sampah kantong plastik. Yang setara dengan luas 65,7 hektare atau
sekitar 60 kali luas lapangan sepak bola.
Orang Indonesia terbiasa untuk
menggunakan segala sesuatu dengan plastik, karena dipikir lebih praktis. Untuk
membungkus makanan, membawa belanjaan, dan kegiatan lainnya. Terkadang plastik
pun hanya dipakai 1 kali dan langsung dibuang. Masih banyak juga yang membuang
sampah plastik sembarangan.
Padahal semua kalangan masyarakat
pasti tau, plastik itu tidak mudah dan memakan waktu yang lama untuk terurai
pada tanah. Mulai dari warung, pasar tradisional, pasar swalayan, toserba,
restoran cepat saji, dan masih banyak lagi yang selalu berpikir bahwa kantong
plastik adalah hal wajib yang harus disediakan untuk konsumen.
Walaupun sekarang sudah
diberlakukan kantong plastik berbayar di beberapa tempat di seluruh Indonesia,
masih tetap saja masyarakat menggunakan kantong plastik. Ada yang berpikir,
mengapa mereka harus pelit mengeluarkan uang Rp 200 hanya untuk mendapatkan
kantong plastik, yang dapat memudahkan mereka membawa belanjaan. Ada pun yang
terkadang sedang berpergian jauh, lalu disaat pulang teringat harus membeli
kebutuhan di rumah tetapi tidak membawa kantong ramah lingkungan. Terpaksalah
mereka menggunakan kantong plastik. Masih banyak lagi hal yang membuat kantong
plastik masih menjadi primadona.
Tetapi semoga ke depannya,
masyarakat mulai kritis akan hal ini. Hal yang bisa merugikan kita semua. Dan
pemerintah bisa memberi kebijakan yang lebih baik untuk semakin menekan
pengguna kantong plastik ini.
0 komentar :
Posting Komentar