Karakteristik Instruksi Mesin
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Karakteristik adalah
ciri-ciri khusus atau mempunyai sifat khas sesuai dengan perwatakan tertentu.
Instruksi adalah perintah atau arahan (untuk melakukan suatu pekerjaan atau
melaksanakan suatu tugas). Mesin adalah perkakas untuk menggerakkan, atau
membuat sesuatu yang dijalankan dengan roda-roda dan digerakkan oleh tenaga
manusia atau motor penggerak yang menggunakan bahan bakar minyak atau tenaga
alam.
Jadi, karakteristik-karakteristik instruksi mesin adalah
ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau
kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh
instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai
intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi
yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU.
A.Elemen-elemen Instuksi Mesin
Setiap instruksi harus terdiri dari informasi yang
diperlukan oleh CPU untuk dieksekusi. Gambar langkah-langkah yang terdapat
dalam eksekusi instruksi dan bentuk elemen-elemen instruksi mesin, adalah
sebagai berikut :
1. Kode Operasi : menentukan
operasi-operasi yang akan dilakukan (misalnya: ADD,I/O). Operasi itu
dispesifilan oleh sebuah kode biner, dikenal sebagai kode operasi.
2. Acuan Operand Sumber : Operasi dapat
melibatkan satu atau lebih operand sumber, dengan kata lain, operand adalah
input bagi operasi.
3. Acuan Operand Hasil: Operasi dapat
menghasilkan sebuah hasil.
4. Acuan Instruksi Berikutnya: Elemen
ini memberitahukan CPU posisi instruksi berikutnya yang harus diambil setelah
menyelesaikan eksekusi suatu instruksi. Instuksi berikutnya yang akan diambil
berada di memori utama atau pada system memori virtual, akan berada baik di dalam
memori utama atau memori sekunder. Umumnya, instruksi yang akan segera diambil
selanjutnya, berada setelah instruksi saat itu. Ketika acuan eksplisit
dibutuhkan, maka alamat memori utama atau alamat memori virtual harus
disiapkan. Operand sumber dan hasil dapat berada di salah satu dari ketiga
daerah berikut ini:
·
Memori
Utama atau Memori Virtual: Dengan adanya acuan instruksi berikutnya, maka
alamat memori utama atau memori virtual harus diketahui.
·
Register
CPU: Dengan suatu pengecualian yang jarang terjadi, CPU terdiri dari sebuah
register atau lebih yang dapat diacu oleh instruksi-instruksi mesin. Bila hanya
terdapat sebuah register saja, maka acuan ke instruksi tersebut dapat berbentuk
implicit. Sedangkan jika terdapat lebih dari satu register, maka setiap
register diberi nomor yang unik, dan instruksi harus terdiri dari nomor
register yang dimaksud.
·
Perangkat
I/O: Instruksi harus menspesifikan modul I/O dan perangkat yang diperlukan oleh
operasi. Jika digunakan I/O memori terpetakan, maka perangkat ini merupakan
memori utama atau memori virtual.
B. Representasi Instruksi
Di dalam computer, instruksi dipresentasikan oleh sehimpunan
bit. Himpunan bit ini dibagi menjadi beberapa bidang, dengan bidang-bidang ini
berkaitan dengan elemen-elemen yang akan memuat instruksi. Layout instruksi ini
dikenal sebagai bentuk instruksi. Contoh yang sederhana ditunjukkan pada
gambar. Pada sebagian besar set instruksi, dapat digunakan lebih dari satu
bentuk. Selama berlangsungnya eksekusi instruksi, instruksi dibaca ke dalam
register instruksi yang terdapat dalam CPU. Untuk melakukan operasi yang
diperlukan, CPU harus dapat mengeluarkan data dari berbagai bidang instruksi.
Opcode direpresentasikan dengan singkatan-singkatan, yang disebut mnemorik,
yang mengindikasikan operasi, contohnya adalah:
-ADD
Add (Menambahkan)
-SUB
Substract (Pengurangan)
-MPY
Multiply (Perkalian)
-DIV
Divide (Pembagian)
-LOAD
Muatkan data data dari memori
-STOR
Simpan data ke memori
Operand-operand
juga direpresentasikan secara simbolik. Misalnya instruksi ADD R,Y Berarti
tambahkan niali yang terdapat pada lokasi Y ke isi register R. Dalam contoh
ini, Y berkaitan dengan alamat lokasi di dalam memori, dan R berkaitan dengan
register tertentu. Perlu dicatat bahwa operasi dilakukan terhadap isi alamat,
bukan terhadap alamatnya.
Sehingga
adalah mungkin untuk menuliskan program bahasa mesin dalam bentuk simbolik.
Setiap opcode simbolik memiliki representasi biner yang tetap, dan pemrograman
dapat menetapkan masing-masing operand simbolik. Misalnya, pemrograman dapat
memulainya dengan definisi-definisi:
-X=523
-Y=514
dan
seterusnya. Sebuah program yang sederhana akan menerima input simbol ini,
kemudian mengkonversiakn opcode dan acuan operand menjadi bentuk biner, dan
akhirnya membentuk instruksi mesin biner.
C.
Jenis-Jenis Instruksi
Sebuah instuksi yang dapat diekspresikan dalam bahasa BASIC
atau FORTRAN. X = X+Y Pernyataan ini menginstruksiakna komputer untuk
menambahkan nilai yang tersimpan di Y ke nilai yang tersimpan di X dan
menyimpan hasilnya di X. Variabel X dan Y berkorespondensi dengan lokasi 513
dan 514. Jika kita mengasumsikan set instruksi mesin yang sederhana, maka
operasi ini dapat dilakukan dengan tiga buah instruksi:
1.
Muatkan sebuah register dengan isi lokasi memori 513
2.
Tambahkan isi lokasi memori ke register
3.
Simpan isi register di lokasi memori 513
Suatu
komputer harus memiliki set instruksi yang memungkinkan pengguna untuk
memformulasikan pengolahan data atau dengan memperhatikan kemampuan pemrograman
bahasa tingkat tinggi. Agar dapat dieksekusi, setiap program yang ditulis dalam
bahasa program tingkat tinggi harus diterjemahkan ke dalam bahasa mesin. Jadi,
set instruksi mesin harus dapat mengekspresikan setiap instruksi bahas atingkat
tinggi.
Adapun
Jenis-jenis instrusi sebagai berikut:
-
Pengolahan Data : Instrusi-instruksi aritmatika dan logika
-
Penyimpanan Data : Instriksi-instruksi memori
-
Perpindahan Data : Instruksi I/O
-
Kontrol : Instruksi pemeriksaan dan percabangan
D.
Jumlah Alamat
Salah satu cara tradisional dalam menjelaskan arsitektur
prosesor adalah dengan memakai jumlah alamat yang terdapat pada masing-masing
instruksi. Instruksi aritmatika dan logika memerlukan operand yang berjumlah
banyak. Secara virtual, seluruh operasi eritmatika dan logika merupakan
uner/unary (satu operand) atau biner (dua operand). Dengan demikian, memerlukan
maksimum dua alamat untuk acuan operand. Hasil sebuah operasi akan memerlukan
alamat ketiga.
Dengan
demikian, instruksi perlu memiliki empat buah acuan alamat: dua buah operand,
sebuah hasil operasi, dan sebuah alamat instruksi berikutnya. Sebagian besar
CPU merupakan variasi satu, dua, atau tiga alamat dengan alamat instruksi
berikutnya merupakan implisit (diperoleh dari pencacah program). Format tiga
alamat tidak umum digunakan, karena instruksi-instruksi tersebut memerlukan
bentuk instruksi yang lebih relatif lebih panjang untuk menampung acuan-acuan
tiga alamat. Sedangkan bentuk dua alamat mengurangi kebuatuahan ruang akan
tetapi menimbulkan kesulitan. Instruksi yang lebih sederhana adalah instruksi
satu alamat. Agar alamat ini dapat berfungsi, alamat perlu diimplisitkan.
E.
Rancangan Set Instruksi
Salah satu hal yang paling menarik tentang rancangan
komputer adalah rancangan set instruksi. Karena rancangan ini mempengaruhi
banak aspek sistem komputer, maka rancangan set instruksi sangat kompleks. Set
instruksi menentukan banyak fungsi yang akan dilakukan oleh CPU dan karena itu
memiliki efek yang sangat menentukan implementasi CPU. Set instruksi merupakan
alat bagi pemrogram untuk mengontrol CPU. Dengan demikian, kebutuhan-kebutuhan
pemrogram harus menjadi bahan pertimbangan dalam merancang set
instruksi. Masalah rancangan fundamental yang paling signifikan meliputi:
1. Repertoi Operasi: Berapa banyak dan
opersai-operasi apa yang harus disediakan, dan sekompleks apakah operasi itu
seharusnya.
2. Jenis data : berbagai jenis data
pada saat operasi dijalankan
3. Bentuk instruksi : Panjang instruksi
(dalam bit), jumlah alamat, ukuran bidang, dan sebagainya.
4. Register : Jumlah register CPU yang
dapat diacu oleh instruksi, dan fungsinya.
5. Pengalamatan: Mode untuk
menspesifikasikan alamat suatu operand.
Masalah-masalah
ini saling berkaitan dan harus diperhatikan dalam merancang set instruksi.
Kesimpulan
1. Instruksi mesin (machine intruction)
yang dieksekusi membentuk suatu operasi dan berbagai macam fungsi CPU.
2. Kumpulan fungsi yang dapat
dieksekusi CPU disebut set instruksi (istruction set) CPU.
3. Karakteristik instruksi mesin,
meliputi:
·
Elemen-elemen
instruksi
·
Representasi
instruksi
·
Jenis-jenis
instruksi
·
Penggunaan
alamat
·
Rancangan
set instruksi
1.ELEMEN-ELEMEN
DARI INSTRUKSI MESIN (SET INSTRUKSI)
·
Operation
Code (opcode) : menentukan operasi yang akan dilaksanakan
·
Source
Operand Reference : merupakan input bagi operasi yang akan dilaksanakan
·
Result
Operand Reference : merupakan hasil dari operasi yang dilaksanakan
·
Next
instruction Reference : memberitahu CPU untuk mengambil (fetch) instruksi
berikutnya setelah instruksi yang dijalankan selesai.
·
Source
dan result operands dapat berupa salah Satu diantara tiga jenis berikut ini:
1.
Main
or Virtual Memory
2. CPU Register
3. I/O Device
2. DESAIN
SET INSTRUKSI
Desain
set instruksi merupakan masalah yang sangat komplek yang melibatkan banyak
aspek, diantaranya adalah:
1.
Kelengkapan set instruksi
2.
Ortogonalitas (sifat independensi instruksi)
3.
Kompatibilitas :
·
Source
code compatibility
·
Object
code Compatibility
Selain
ketiga aspek tersebut juga melibatkan hal-hal sebagai berikut:
-
Operation Repertoire: Berapa banyak dan operasi apa saja yang disediakan, dan
berapa sulit operasinya
-
Data Types: tipe/jenis data yang dapat olah Instruction Format:
panjangnya, banyaknya alamat, dsb.
-
Register: Banyaknya register yang dapat digunakan.
-
Addressing: Mode pengalamatan untuk operand.
3. FORMAT
INSTRUKSI
Suatu
instruksi terdiri dari beberapa field yang sesuai dengan elemen dalam instruksi
tersebut. Layout dari suatu instruksi sering disebut sebagai Format Instruksi
(Instruction Format).
4. JENIS-JENIS
OPERAND
Addresses (akan dibahas pada addressing modes)
Numbers
:
-
Integer or fixed point
- Floating
point
- Decimal
(BCD)
Characters
:
- ASCII
- EBCDIC
Logical
Data : Bila data berbentuk binary: 0 dan 1
5.
JENIS INSTRUKSI
·
Data
processing: Arithmetic dan Logic Instructions
·
Data
storage: Memory instructions
·
Data
Movement: I/O instructions
·
Control:
Test and branch instructions
6.
TRANSFER DATA
·
Menetapkan
lokasi operand sumber dan operand tujuan.
·
Lokasi-lokasi
tersebut dapat berupa memori, register atau bagian paling atas daripada stack.
·
Menetapkan
panjang data yang dipindahkan.
·
Menetapkan
mode pengalamatan.
·
Tindakan
CPU untuk melakukan transfer data adalah :
1.
Memindahkan
data dari satu lokasi ke lokasi lain.
2. Apabila memori dilibatkan :
·
Menetapkan
alamat memori.
·
Menjalankan
transformasi alamat memori virtual ke alamat memori aktual.
·
Mengawali
pembacaan / penulisan memori
Operasi
set instruksi untuk transfer data :
1. MOVE : memindahkan word atau blok
dari sumber ke tujuan
2. STORE : memindahkan word dari prosesor
ke memori.
3. LOAD : memindahkan word dari memori
ke prosesor.
4. EXCHANGE : menukar isi sumber ke
tujuan.
5. CLEAR / RESET : memindahkan word 0
ke tujuan.
6. SET : memindahkan word 1 ke tujuan.
7. PUSH : memindahkan word dari sumber
ke bagian paling atas stack.
8. POP : memindahkan word dari bagian
paling atas sumber
7.
ARITHMETIC
Tindakan CPU untuk melakukan operasi arithmetic :
1.
Transfer data sebelum atau sesudah.
2.
Melakukan fungsi dalam ALU.
3.
Menset kode-kode kondisi dan flag.
Operasi
set instruksi untuk arithmetic :
1.
ADD :
penjumlahan
5. ABSOLUTE
2.
SUBTRACT : pengurangan
6. NEGATIVE
3.
MULTIPLY :
perkalian
7. DECREMENT
4.
DIVIDE : pembagian
8. INCREMENT
Nomor
5 sampai 8 merupakan instruksi operand tunggal.
8.
LOGICAL
Tindakan CPU sama dengan arithmetic
Operasi
set instruksi untuk operasi logical :
1.
AND, OR, NOT, EXOR
2.
COMPARE : melakukan perbandingan logika.
3.
TEST : menguji kondisi tertentu.
4.
SHIFT : operand menggeser ke kiri atau kanan
menyebabkan konstanta pada ujung bit.
5.
ROTATE : operand menggeser ke kiri atau ke kanan dengan
ujung yang terjalin.
9.
CONVERSI
Tindakan CPU sama dengan arithmetic dan logical.
Instruksi
yang mengubah format instruksi yang beroperasi terhadap format data.
Misalnya
pengubahan bilangan desimal menjadi bilangan biner.
Operasi
set instruksi untuk conversi :
1.
TRANSLATE : menterjemahkan nilai-nilai dalam suatu bagian memori berdasrkan
tabel korespodensi.
2.
CONVERT : mengkonversi isi suatu word dari suatu bentuk ke bentuk lainnya.
10.
INPUT / OUPUT
Tindakan CPU untuk melakukan INPUT /OUTPUT :
1.
Apabila memory mapped I/O maka menentukan alamat memory mapped.
2.
Mengawali perintah ke modul I/O
Operasi
set instruksi Input / Ouput :
1.
INPUT : memindahkan data dari pernagkat I/O tertentu ke tujuan
2.
OUTPUT : memindahkan data dari sumber tertentu ke perangkat I/O
3.
START I/O : memindahkan instruksi ke prosesor I/O untuk mengawali operasi I/O
4.
TEST I/O : memindahkan informasi dari sistem I/O ke tujuan
11.TRANSFER
CONTROL
Tindakan CPU untuk transfer control :
Mengupdate
program counter untuk subrutin , call / return.
Operasi
set instruksi untuk transfer control :
·
JUMP
(cabang) : pemindahan tidak bersyarat dan memuat PC dengan alamat tertentu.
·
JUMP
BERSYARAT : menguji persyaratan tertentu danmemuat PC dengan alamat tertentu
atau tidak melakukan apa tergantung dari persyaratan.
·
JUMP
SUBRUTIN : melompat ke alamat tertentu.
·
RETURN
: mengganti isi PC dan register lainnya yang berasal dari lokasi tertentu.
·
EXECUTE
: mengambil operand dari lokasi tertentu dan mengeksekusi sebagai instruksi
·
SKIP
: menambah PC sehingga melompati instruksi berikutnya.
·
SKIP
BERSYARAT : melompat atau tidak melakukan apa-apa berdasarkan pada persyaratan
·
HALT
: menghentikan eksekusi program.
·
WAIT
(HOLD) : melanjutkan eksekusi pada saat persyaratan dipenuhi.
·
NO
OPERATION : tidak ada operasi yang dilakukan.
12.
CONTROL SYSTEM
Hanya dapat dieksekusi ketika prosesor berada dalam keadaan khusus tertentu atau sedang mengeksekusi suatu program yang berada dalam area khusus, biasanya digunakan dalam sistem operasi.
Contoh
: membaca atau mengubah register kontrol.
13.
JUMLAH ALAMAT (NUMBER OF ADDRESSES)
Salah satu cara tradisional untuk menggambarkan arsitektur prosessor adalah dengan melihat jumlah alamat yang terkandung dalam setiap instruksinya. Jumlah alamat maksimum yang mungkin diperlukan dalam sebuah instruksi :
1.
Empat Alamat ( dua operand, satu hasil, satu untuk alamat instruksi
berikutnya)
2.
Tiga Alamat (dua operand, satu hasil)
3.
Dua Alamat (satu operand merangkap hasil, satunya lagi operand)
4.
Satu Alamat (menggunakan accumulator untuk menyimpancoperand dan hasilnya)
14.
Macam-macam instruksi menurut jumlah operasi yang dispesifikasikan
1. Memori To Register Instruction
2.
Memori To Memori Instruction
3.
Register To Register Instruction
15.
ADDRESSING MODES
Jenis-jenis addressing modes (Teknik Pengalama-tan) yang paling umum:
-
Immediate
-
Direct
-
Indirect
-
Register
-
Register Indirect
-
Displacement
-
Stack
Pengenalan
Mode Pengalamatan
Mode
pengalamatan adalah bagaimana cara menunjuk dan mengalamati suatu lokasi
memori pada sebuah alamat di mana operand akan diambil. Mode pengalamatan
diterapkan pada set instruksi, dimana pada umumnya instruksi terdiri dari
opcode (kode operasi) dan alamat. Setiap mode pengalamatan memberikan
fleksibilitas khusus yang sangat penting. Mode pengalamatan ini meliputi direct
addressing, indirect addressing, dan immediate addressing.
1.
Direct Addresing
Dalam
mode pengalamatan direct addressing, harga yang akan dipakai diambil langsung
dalam alamat memori lain. Contohnya: MOV A,30h. Dalam instruksi ini akan dibaca
data dari RAM internal dengan alamat 30h dan kemudian disimpan dalam
akumulator. Mode pengalamatan ini cukup cepat, meskipun harga yang didapat
tidak langsung seperti immediate, namun cukup cepat karena disimpan dalam RAM
internal. Demikian pula akan lebih mudah menggunakan mode ini daripada mode
immediate karena harga yang didapat bisa dari lokasi memori yang mungkin
variabel.
Kelebihan
dan kekurangan dari Direct Addresing antara lain :
-Kelebihan
----Field alamat berisi efektif address sebuah operand
-
Kelemahan
----Keterbatasan field alamat karena panjang field alamat biasanya lebih
kecil dibandingkan panjang word
2.
Indirect Addresing
Mode
pengalamatan indirect addressing sangat berguna karena dapat memberikan
fleksibilitas tinggi dalam mengalamati suatu harga. Mode ini pula satu-satunya
cara untuk mengakses 128 byte lebih dari RAM internal pada keluarga 8052.
Contoh: MOV A,@R0. Dalam instruksi tersebut, 89C51 akan mengambil harga yang
berada pada alamat memori yang ditunjukkan oleh isi dari R0 dan kemudian
mengisikannya ke akumulator. Mode pengalamatan indirect addressing selalu
merujuk pada RAM internal dan tidak pernah merujuk pada SFR. Karena itu,
menggunakan mode ini untuk mengalamati alamat lebih dari 7Fh hanya digunakan
untuk keluarga 8052 yang memiliki 256 byte spasi RAM internal.
Kelebihan
dan kekurangan dari Indirect Addresing antara lain :
-
Kelebihan
---Ruang bagi alamat menjadi besar sehingga semakin banyak alamat yang
dapat referensi
-
Kekurangan
---Diperlukan referensi memori ganda dalam satu fetch sehingga
memperlambat preoses operasi
3.
Immediate Addresing
Mode
pengalamatan immediate addressing sangat umum dipakai karena harga yang akan
disimpan dalam memori langsung mengikuti kode operasi dalam memori. Dengan kata
lain, tidak diperlukan pengambilan harga dari alamat lain untuk disimpan.
Contohnya: MOV A,#20h. Dalam instruksi tersebut, akumulator akan diisi dengan
harga yang langsung mengikutinya, dalam hal ini 20h. Mode ini sangatlah cepat
karena harga yang dipakai langsung tersedia.
Kelebihan
dan kekurangan dari Immedieate Addresing antara lain :
-
Keuntungan
---Tidak adanya referensi memori selain dari instruksi yang diperlukan
untuk memperoleh operand
---Menghemat siklus instruksi sehingga proses keseluruhan akan cepat
-
Kekurangan
---Ukuran bilangan dibatasi oleh ukuran field alamat
B.
Pengenalan pada Register Addressing
Register
adalah merupakan sebagian memori dari mikro prosessor yang dapat diakses dengan
kecepatan tinggi. Metode pengalamatan register ini mirip dengan mode
pengalamatan langsung. Perbedaannya terletak pada field alamat yang mengacu
pada register, bukan pada memori utama. Field yang mereferensi register
memiliki panjang 3 atau 4 bit, sehingga dapat mereferensi 8 atau
16
register general purpose.
Kelebihan
dan kekurangan Register Addressing :
-
Keuntungan pengalamatan register
-
Diperlukan field alamat berukuran kecil dalam instruksi dan tidak diperlukan
referensi memori
-
Akses ke regster lebih cepat daripada akses ke memori, sehingga proses eksekusi
akan lebih cepat
Kerugian
-
Ruang alamat menjadi terbatas
Register
Indirect Addressing
Metode
pengalamatan register tidak langsung mirip dengan mode pengalamatan tidak
langsung Perbedaannya adalah field alamat mengacu pada alamat register.
Letak operand berada pada memori yang dituju oleh isi register Kelebihanan dan
kekurangan pengalamatan register tidak langsung adalah sama dengan pengalamatan
tidak langsung
·
Keterbatasan
field alamat diatasi dengan pengaksesan memori yang tidak langsung
sehingga alamat yang dapat direferensi makin banyak
·
Dalam
satu siklus pengambilan dan penyimpanan, mode pengalamatan register tidak
langsung hanya menggunakan satu referensi memori utama sehingga lebih cepat
daripada mode pengalamatan tidak langsung
C.
Pengenalan Displacement Addressing dan Stack Addresing
Displacement
Addressing adalah menggabungkan kemampuan pengalamatan langsung dan
pengalamatan register tidak langsung. Mode ini mensyaratkan instruksi memiliki
dua buah field alamat, sedikitnya sebuah field yang eksplisit
Field
eksplisit bernilai A dan field implisit mengarah pada register.
Ada
tiga model displacement : Relative addressing, Base register addressing,
Indexing
-
Relative addressing
Register yang direferensi secara implisit adalah program counter (PC)
-
Alamat efektif relative addresing didapatkan dari alamat instruksi saat
itu ditambahkan ke field alamat
-
Relativ addressing memanfaatkan konsep lokalitas memori untuk menyediakan
operand-operand
berikutnya
-
Base register addresing, register yang direferensi berisi sebuah alamat memori,
dan field alamat berisi perpindahan
dari alamat itu
-
Referensi register dapat eksplisit maupun implisit
-
Memanfaatkan konsep lokalitas memori
-
Indexing adalah field alamat mereferensi alamat memori utama, dan register yang
direferensikan berisi pemindahan
positif dari alamat tersebut
-
Merupakan kebalikan dari mode base register
-
Field alamat dianggap sebagai alamat memori dalam indexing
-
Manfaat penting dari indexing adalah untuk eksekusi program-program
iterative
Stack
adalah array lokasi yang linier = pushdown list = last-in-first-out. Stack
merupakan blok lokasi yang terbalik. Butir ditambakan ke puncak stack sehingga
setiap saat blok akan terisi secara parsial. Yang berkaitan dengan stack adalah
pointer yang nilainya merupakan alamat bagian paling atas stack. Dua elemen
teratas stack dapat berada di dalam register CPU, yang dalam hal ini stack
pointer mereferensi ke elemen ketiga stack. Stack pointer tetap berada dalam
register
Dengan
demikian, referensi-referensi ke lokasi stack di dalam memori pada
dasarnya merupakan pengalamatan register tidak langsung.
Kesimpulan.
Jadi, karakteristik instruksi mesin adalah ciri-ciri khusus atau sifat khas yang dimiliki oleh instruksi-instruksi atau kode operasi dalam pemrograman komputer.. Operasi CPU ditentukan oleh instruksi-instruksi yang dieksekusinya. Instruksi-instruksi ini dikenal sebagai intruksi mesin atau instruksi computer. Set fungsi dari instruksi-instruksi yang berbeda yang dapat di eksekusi oleh CPU dikenal sebagai set instruksi CPU.