Juli 2016

Jumat, 15 Juli 2016

Android N 7.0 Terbaru Resmi Bernama Nougat




Setelah berbulan-bulan ditunggu, OS Android terbaru akhirnya resmi bernama Nougat bukan Nutella. Google secara resmi mengumumkan nama untuk Android versi 7.0 terbaru dengan nama Android Nougat. Seperti yang telah banyak diketahui, nama dari semua versi Android terdahulu semuanya di ambil dari nama makanan penutup populer.

Nama versi Android terbaru Nougat ini juga di ambil dari nama makanan, yaitu permen kacang populer yang berasal dari Eropa tepatnya dari Perancis. Android N pertama kali ditampilkan oleh Google pada bulan Maret lalu melalui preview pengembang. Kemudian dalam versi yang akan datang, Google telah memperkenalkan dukungan untuk beberapa aplikasi pada jendela yang sama.

Android 7.0 Nougat ini juga akan memungkinkan pengguna untuk membuka dua aplikasi dalam mode split-screen pada perangkat Nexus. Selain itu juga dapat mengukur dan mengubah tampilan layar dari berbagai aplikasi secara otomatis, namun pengguna juga dapat menyesuaikan pengaturan sendiri dengan pengukuran baru. Pengguna sekarang dapat memiliki hingga sembilan toggles dalam satu layar dengan fitur Pengaturan Cepat di Android N.

Doze mode merupakan sebuah fitur yang sebenarnya telah diperkenalkan pada Android Marshmallow, namun pada Android 7.0 Nougat diperbarui dengan Doze mode 2.0. Pada Android Nougat Doze akan bekerja tidak hanya ketika smartphone Anda sedang tidak digunakan, tetapi juga ketika layar dimatikan yang bertujuan untuk meningkatkan daya tahan pada baterai.

Fitur lain yang signifikan dari jenis Android terbaru Nougat ini adalah akan memungkinkan pengguna untuk memblokir nomor telepon pada tingkat sistem, yang berarti langsung dari aplikasi seperti Messenger, Hangouts, atau Pemanggil. Selain itu aplikasi lain ada pada perangkat juga akan memblokir tanpa tindakan yang diperlukan dari sisi pengguna jika nomor telah diblokir di tingkat sistem. Berikut ini fitur terbaru pada Android 7.0 Nougat yang perlu Anda ketahui.

Direct Reply Notifications

Untuk menjawab pesan masuk sekarang Anda tidak harus menavigasi jauh, Anda dapat menjawab pesan tersebut dalam pemberitahuan yang muncul di bagian atas layar.

Multi Window Support

Pada Android Nougat Anda akan dapat membuka dua aplikasi sekaligus yang dijalankan secara bersamaan dalam satu layar baik di smartphone maupun tablet.

Quick Settings Menu

Google telah menambahkan menu pengaturan cepat baru pada Android Nougat yang dapat Anda tarik dari atas ke bawah. Fitur ini mungkin bukan hal yang baru pada Android, mengingat fitur ini telah banyak tersedia pada Android versi lama seperti pada perangkat Xiaomi, Samsung, LG dan lainnya.

Android Nougat Performance

Google mengatakan Android Nougat akan memberikan kemajuan lompatan terbesar dalam grafis yang akan berguna untuk pengembang game pada kontrol GPU.

Doze Mode 2.0

Fitur Doze ini merupakan salah satu yang populer dari Android Marshmallow namun pada Android Nougat terdapat sedikit pembaruan. Doze mode 2.0 ini bertujuan untuk menghemat baterai, Doze mode akan bekerja ketika layar smartphone sedang tidak digunakan dan juga saat layar dimatikan.

Peluncuran Satelit BRI Jadikan RI Tak Tergantung Asing


Peluncuran satelit BRI, BRIsat lahir dari sebuah ide besar, bagaimana Indonesia bisa memiliki sarana komunikasi yang mandiri sehingga tidak tergantung terhadap asing. Sebab itu, PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) mencari putra-putri terbaik hingga ke luar negeri sebagai tenaga yang akan mengoperasikan satelit ini.

Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengemukakan, SDM yang mengoperasikan satelit merupakan lulusan S2 dan S3. Ada juga yang dilatih oleh perusahan pembuat roket ternama Space System Loral (SSL).

"Mereka rata-rata belajar di luar negeri, Amerika, Eropa, rata-rata master dan ada yang sudah doktor di bidang teknologi dari yang 53 orang operasikan satelit. Selain kualifikasi master, engineering dididik SSL 15 bulan magang di sana untuk operasikan satelit ini," ujarnya di Jakarta.

Asmawi menjelaskan, puluhan teknisi anak bangsa tersebut ikut terlibat mulai dari proses merancang hingga peluncuran satelit. "Kemudian ini proses selanjutnya satelit akan in orbit saat kita luncurkan tanggal 8 (waktu Guyana) cari orbit 150,50 BT selama 15-20 hari memasuki yang kita sebut dengan geo stationer. Misi ini yang kita upayakan bisa duduk di stasiun itu," terangnya.

Dia mengemukakan, satelit akan resmi beroperasi 50 hari setelah peluncuran. Saat itu, SSL selaku pembuat akan menyerahkan ke BRI.

"Kira2 H+50, pada Agustus satelit resmi digunakan. Diserahkan SSL ke tim BRIsat. Kita ingin berikan pelayanan sama cepat, akurat baik di kota dan desa," tegasnya.

Sementara itu, EVP IT Strategy and Satellite BRI, Hexana Tri Sasongko mengatakan, struktur tim untuk BRISat direkrut dari profesional dan dibantu perusahaan Telesat dari Kanada sebagai pemberi second opinion. Tidak hanya itu BRI juga mempersiapkan SDM di masa depan dengan memberikan pendidikan kepada 19 engineer senior untuk keberlangsungan operasional.

“Semua SDM ialah WNI direkrut dari hasil pencarian di luar negeri. Jangka panjangnya kami didik 19 engineer senior, tiga tenaga tetap, untuk konsultan ada lima," ujarnya.

“Ini program ambisius oleh BRI supaya tidak tergantung asing. Sebagai project manager saya minta kewenangan luas sehingga keputusan cepat diambil. Pihak luar juga mengatakan ini temasuk proyek satelit menengah yang lancar dan sesuai jadwal," tandasnya.

Perbulutangkisan Indonesia




Sejarah bulutangkis di Indonesia sudah cukup lama. Ada yang memperkirakan, bangsa Indonesia sudah mengenal bulutangkis sejak tahun 1930-an. Saat itu, bulu tangkis dinaungi oleh Ikatan Sport Indonesia (ISI). Bulutangkis makin berkembang pasca kemerdekaan. Pada tahun 1947, di Jakarta, berdiri persatuan bulutangkis bernama Persatuan Olahraga Republik Indonesia (PORI). Dan, pada 5 Mei 1951, terbentuklah Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

PBSI lahir di tengah gejolak revolusi. Saat itu, sebagai bangsa yang baru lahir, Indonesia berjuang keras agar punya prestasi di tingkat dunia. Bung Karno sendiri menggelorakan “Nation Building”. Ia menganjurkan agar olahraga bisa menjadi alat untuk mengenalkan Indonesia pada dunia. Bung Karno kemudian menerbitkan Kepres No 263/1963 untuk mencanangkan Indonesia jadi 10 besar dalam bidang olahraga. Tim bulutangkis segera menerjemahkan keinginan Bung Karno itu. PBSI pun berpartisipasi dalam IBF tahun 1953.

Tahun 1958, Indonesia ikut piala Thomas di Singapura. Awalnya, tim bulutangkis Indonesia belum “direken”. Jaman itu, tahun 1950-an, raksasa bulu tangkis ada di Amerika Serikat, Malaya (Malaysia), Inggris, Denmark, dan Thailand. Namun, siapa sangka, Indonesia justru tampil perkasa. Dua bintang Indonesia, Tan Joe Hok dan Ferry Sonnevile, tampil di “All Indonesian Final”. Yang patut dicatat, zaman itu masih zaman susah. Tidak ada anggaran yang melimpah untuk pembinaan olahraga. Bahkan, untuk memulangkan Ferry Sonnevile yang sedang belajar di Negeri Belanda, PBSI harus mengumpulkan dana melalui “Dompet Ferry Sonnevile” untuk beli tiket pesawat.

“Oleh karena itu maka pada saat Saja memberi restu kepada regu Thomas Cup pertama kali saya telah berkata, hai, anak-anakku, kau pergilah kepertandingan Thomas cup itu. Aku tidak bisa memberi bekal kepadamu daripada restuku dan daripada permintaan kepadamu, supaja engkau sekalian dedicateengkau-punja hidup itu kepada sesuatu hal yang luhur dan suci,” demikian pesan Bung Karno kepada tim Thomas Cup Indonesa.

Tahun 1961, tim bulutangkis Indonesia kembali merebut piala. Indonesia menumbangkan raksasa Thailand di final. Lalu, di piala Thomas 1964 di Tokyo, Jepang, Indonesia kembali menang setelah menumbangkan Denmark. Namun, saat piala Thomas 1967 di Jakarta, Indonesia justru gagal. Penyebabnya, Indonesia diskor karena insiden penonton. Namun, di piala Thomas 1970 di Kuala Lumpur, Malaysia, Indonesia berhasil membalasnya.


Era Kejayaan

Era 1960-an hingga 1970-an boleh disebut era kejayaan bulutangkis Indonesia. Jaman itu muncul legenda besar: Rudy Hartono. Namanya tercatat di Guinness Book of World Records sebagai pemegang rekor All-England. Rudy Hartono merebut juara All-England sebanyak delapan kali. Tujuh kali berturut-turut, yaitu dari 1967 hingga 1974. Kemudian menang lagi di tahun 1976. Saingan terdekatnya, Erland Kops, meraih juara 7 kali.

Sementara tim ganda putra Indonesia, Tjuntjun/Johan Wahjudi, merebut juara ganda putra selama 6 kali. Prestasi itu menyamai rekor Fin Kobbero/Poul Erik Nielsen (Denmark).

Tahun 1980-an, China mulai muncul sebagai saingan. Di kejuaraan All-England, Indonesia hanya menjadi juara di tahun 1981, yakni Liem Swie King. Sisanya didominasi oleh China dan Denmark. Di ajang piala Thomas, Indonesia hanya menang saat piala Thomas 1984 di Kuala Lumpur. Sedangkan piala Uber diborong oleh China.

Tahun 1990-an hingga 2000-an, Indonesia bangkit lagi. Tahun 1992, di Olimpiade Bercelona, Indonesia menorehkan sejarah baru. Dan, sejarah itu dipersembahkan oleh olahraga Bulutangkis. Ini pertama kalinya kontingen Indonesia membawa pulang medali emas. Dahsyatnya, tim bulutangkis Indonesia merebut 2 emas, 2 perak, dan 1 perunggu.

Medali emas pertama diraih oleh Susi Susanti di tunggal putri, lalu disusul oleh Alan Budikusuma di tunggal putra. Medali perak dipersembahkan oleh Ardi B Wiranata (tunggal putra) dan Eddy Hartono-Rudy Gunawan (ganda putra). Sementara medali perunggu diraih oleh Hermawan Susanto (tunggal putra).

Empat tahun berikutnya, di Olympiade Atlanta, tim bulu tangkis Indonesia kembali membawa pulang 1 medali emas, 1 perak, dan 2 perunggu. Kali ini medali emas dipersembahkan pasangan ganda putra legendaris,  Rexy Mainaky-Ricky Subagja. Sedangkan di piala Thomas Indonesia berhasil menjuarai 5 kali berturut-turut: 1994, 1996, 1998, 2000, dan 2002. Sedangkan di kejuaraan All-England Indonesia juara tiga kali: Ardi Wiranata (1991) dan Haryanto Arbi (1993 dan 1994). Sedangkan di piala Uber, Indonesia menang dua kali: 1994 dan 1996.


Masa Surut

Tahun 2000an hingga sekarang, bulutangkis Indonesia mengalami kejatuhan. Sejak 2004 hingga 2012 (era pemerintahan SBY), Indonesia tak pernah lagi membawa pulang piala Thomas dan Piala Uber. Piala All England juga tak pernah lagi dipegang Indonesia.

Di piala Thomas 2012, Indonesia malah tidak masuk di semi-final. Tim Indonesia ditumbangkan Jepang. Itulah pertama-kalinya Indonesia tidak masuk semi-final dalam kejuaraan bergengsi itu.

Apa penyebab kemunduran itu? Banyak yang menyalahkan kepengurusan PBSI. Untuk diketahui, Ketua PBSI saat ini adalah Gita Wirjawan, yang sekarang ini menjabat Menteri Perdagangan. Ini juga masalah: Menteri kok ngurusi olahraga! Jadi menteri saja gak becus, apalagi memimpin PBSI. Karena itu, sudah saatnya pengurus olahraga diserahkan kepada orang-orang yang kompeten. Jangan lagi diserahkan kepada birokrat-birokrat yang tak tahu sama sekali mengenai olahraga. Problem lainnya adalah lambatnya regenerasi. Dibandingkan dengan China, yang merajai bulutangkis dunia saat ini, regenerasi Indonesia sangat lambat. Padahal, negeri ini punya segudang legenda bulutangkis. Faktor lainnya: minimnya dukungan fasilitas, minimnya pembinaan usia dini, dan minimnya kompetisi.

Namun, bagi saya, ada faktor yang lebih krusial yang membuat bulutangkis Indonesia tersungkur. Yakni, bulutangkis tak lagi menjadi olahraga rakyat. Kita makin sulit menemukan lapangan bulutangkis di kampung-kampung. Sementara, di sisi lain, fasilitas olahraga—termasuk GOR—mulai dibisniskan.

Tidak sedikit atlet Indonesia yang berprestasi dulunya pas sekarang sudah pensiun tidak jelas jadi apa. Bahkan ada yang terlantar. Ini juga yang membuat tidak banyak kemauan yang ada dari diri anak-anak Indonesia untuk menjadi atlet. Jika masalah-masalah mampu diatasi dengan baik, bukan tidak mungkin Indonesia bisa bangkit dan berjaya lagi di bulu tangkis dunia.

Rio Haryanto di Formula 1


 
Rio Haryanto (lahir di Solo, Jawa Tengah, 22 Januari 1993; umur 23 tahun) merupakan seorang pebalap berkebangsaanIndonesia yang kini membalap di ajang Formula Satu bersama tim Manor Racing. Sebagai pebalap asal Indonesia pertama yang bisa membalap di level Seri GP2, Rio memiliki basis pendukung yang sangat besar. Rio juga adalah pembalap Indonesia pertama dalam sejarah yang bisa menjajal mobil Formula Satu.  Ia juga disebut sebagai salah satu pebalap muda yang berpotensi menjadi wakil Asia di ajang Formula Satu pada masa depan.
 
Sejak tahun 2010 pasca menjuarai Formula BMW Asia Pacific, Rio Haryanto mendaftar sebagai pembalap profesional di Akademi Balap Virgin Racing' ia satu-satunya pembalap Asia yang menjadi siswa di akademi tersebut dan mendapat kesempatan menjadi Test Driver sekaligus pembalap cadangan Virgin Racing hingga tahun 2012.
 
Tahun 2012 Virgin Racing berganti nama menjadi Marussia F1 Team setelah dibeli Ferrari Driver Academy dan Rio turut menjadi siswa di akademi itu pula, dan pada tahun 2014 Rio menjadi Test Driver cadangan Marussia F1 Team menggantikan Jules Bianchi yang mengalami kecelakaan di Sirkuit Suzuka.
 
Dan kesempatan menjadi pembalap F1 terbuka setelah pada tanggan 17 Juli 2015, Jules Bianchi wafat. Maka Rio diberi kursi sebagai pembalap F1 yang sudah ditinggal Bianchi.
 
Namun, Rio harus bersaing dengan Roberto Merhi dan Alexander Rossi untuk menjadi pembalap F1 di Marussia F1 Team' maka dengan susah payah Rio berhasil menjadi pembalap F1 di Marussia F1 Team, konon statusnya di Marussia F1 Team adalah sebagai Pay Driver.
 
Rio Haryanto berlaga di ajang Formula 1 atau Formula Satu membela Tim Manor Racing F1 (dahulu Marussia F1 Team) di tahun 2016 setelah meraih hasil terbaiknya di GP2pada tahun 2015 dengan menempati peringkat keempat.
 
Rio membutuhkan dana sebesar 15 juta Euro atau senilai Rp226 Miliar untuk dapat mengikuti kejuaraan F1 di bawah Tim Manor Racing. Sebelumnya, PT. Pertamina yang telah mensponsori Rio di ajang GP2, berjanji akan memberikan dana sebesar 5 juta Euro. Untuk melengkapi kebutuhan dana yang juga harus berkejaran dengan tenggat pelunasan ke Tim Manor Racing, Rio dan manajemennya telah meminta bantuan kepada pemerintah melalui Kemenpora serta berbagai pihak.
 
Setelah menanti keputusan panjang, pada tanggal 18 Februari 2016, Tim Manor Racing secara resmi mengumumkan Rio Haryanto menjadi pebalap kedua mereka yang akan mengikuti kejuaraan F1 musim 2016 menemani pebalap asal Jerman.
 
Pembalap muda Indonesia Rio Haryanto baru saja melewati seri balapan ketujuh Formula Satu (F1) di GP Kanada pada Senin (13/6/2016) kemarin. Hal tersebut dikatakan oleh Managing Director Manor Racing, Abdulla Boulsien kepada wartawan pada Selasa (14/6/2016) pagi. Dia baru saja melakukan pertemuan dengan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi dan Indah Pennywati, perwakilan PT Kiky Sports untuk membahas dampak Rio di F1 secara global. Usai menjalani seri balapan ketujuh di Montreal, Kanada, Rio akan bergeser ke ibukota Azerbaijan, Baku untuk memulai sesi latihan bebas pertama, pada 19 Juni mendatang.