Manusia dan Cinta Kasih

Sabtu, 12 April 2014

Manusia dan Cinta Kasih




A.   Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia karya W.J.S. Poerwadarminta, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) saying (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Karenanya cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka atau perasaan tertarik kepada seseorang dengan disertai belas kasih.
B.    Cinta Menurut Ajaran Agama
Agama memberikan ajaran tentang cinta kepada manusia dalam berbagai bentuk pada kehidupan manusia itu. Manusia bisa mencintai dirinya sendiri, orang lain, anaknya sendiri, istrinya dan Tuhannya.
·      Menurut Pandangan Islam
Cinta menurut pandangan Islam adalah suatu rasa yang telah dianugerahkan oleh Allah SWT. Dari sifatnya yang Maha Pengasih (Ar-Rohman) dan Maha Penyayang (Ar-Rahim). Yaitu di mana suatu perasaan yang kita rasakan tidak bisa untuk berpaling dari dia, setiap detik dan setiap desahan nafas hanya dia dan tidak ada yang lain selain dia. Lalu ada rasa saling memiliki dan saling mengerti satu dengan yang lain tanpa ada rasa pamrih saat memberi dan ikhlas dalam menerima apapun yang diterima.
Dalam akidah Islam. Cinta yang sejati itu tidak melakukan hubungan yang tidak disukai oleh Allah. Contoh itu berzinah atau sex karena itu hanyalah nafsu belaka.
Cinta Sejati menurut Islam:
a.    Tidak rela yang dicintai menderita
b.    Rela berkorban apapun demi yang dicintai
c.     Memenuhi segala keinginan dari yang dicintai
d.    Tidak pernah memaksakan kehendak kepada yang dicintai
e.    Berlaku sepanjang masa
f.     Cintanya tersebut karena Allah SWT
g.    Harus memenuhi segala aturan yang dibuat oleh Allah SWT
h.    Sex bukanlah cinta dan cinta bukanlah sex, tetapi sex adalah bunga-bunga dari cinta dan hanya ada dalam pernikahan dan hanya dengan yang dinikahi
i.      Cinta bukan uang atau harta atau duniawi tetapi cinta membutuhkan uang, harta dan duniawi.
·      Menurut Pandangan Kristen
Amal Kristen terutama tentang mengasihi satu sama lain. Orang Kristen dipanggil untuk merangkul sesama mereka dengan sepenuh hati dan jiwa mereka, mereka dipanggil untuk memberikan dukungan kepada tetangga mereka melalui pikiran mereka dan perbuatan mereka. Amal Kristen berarti memberi dengan hati, serta tangan Anda, dan melakukannya tanpa menyombongkan diri atau mengharapkan imbalan apa pun. Amal tidak hanya tentang memberi kepada orang miskin, melainkan juga tentang benar-benar mencintai sesama manusia.
a.         Menerapkan Amal
Menyumbangkan waktu Anda dengan sukarela, memberi kepada orang miskin, mengunjungi orang sakit, dan menawarkan telinga ke tertekan dan menyakiti merupakan contoh amal Kristen.
b.        Menawarkan Layanan
Matius 25:40 mengatakan, ” Amin, Aku berkata kepadamu, apa pun yang Anda lakukan untuk salah seorang dari saudara paling hina, kamu melakukannya untuk Aku.” Orang Kristen dipanggil untuk melihat Kristus dalam semua tetangga mereka, sehingga mereka dipanggil untuk memberikan pelayanan kepada setiap orang seperti yang mereka lakukan untuk Kristus.
c.         Pengorbanan
Ketika Yesus memberikan hidupnya untuk orang-orang berdosa serta adil, orang Kristen diharapkan akan membantu orang lain. Roma 5:7-8 mengingatkan orang Kristen bahwa, ” … hanya dengan kesulitan seseorang mati untuk orang yang hanya … tetapi Allah membuktikan kasih-Nya bagi kita ketika kita masih berdosa Kristus mati untuk kita.”
d.        Pengampunan
Untuk memberikan diri tanpa syarat, yang merupakan persyaratan amal Kristen yang benar, perlu untuk benar-benar mengampuni mereka yang Anda merasa mungkin telah menyinggung Anda. Kristus berkata dalam Lukas 6:27:36 untuk ” lakukan kepada orang lain sebagaimana Anda ingin mereka lakukan padamu” dan ” memberi kepada setiap orang yang meminta dari Anda.”
e.        Cinta
Di atas segalanya, amal Kristen adalah tentang cinta. 1 Korintus 13:03 mengatakan, ” Jika aku memberikan semua yang saya sendiri, dan jika aku menyerahkan tubuh saya di atas sehingga aku bisa bermegah, tetapi tidak memiliki kasih, saya mendapatkan apa-apa.”

·      Menurut Pandangan Buddha
Agama Buddha tidak alergi dengan istilah "cinta." Terbukti dalam Nikaya Pali, yaitu: Dhammapada ada satu bab yang diberi judul: Piya Vagga yang berarti kecintaan. Begitu pula dalam Majjhima Nikaya terdapat sutta yang berjudul Piyajatika Sutta, khotbah tentang orang-orang tercinta.
Dalam Bahasa Pali juga ditemukan beberapa istilah cinta, seperti: piya, pema, rati, kama, tanha (jawa trenso), ruci, dan sneha yang memiliki arti: rasa sayang, kesenangan, cinta kasih sayang, kesukaan, nafsu indera (birahi), kemelekatan, dsb, yang terjalin antara dua insan berbeda jenis atau cinta dalam lingkup keluarga.
Rollo May, dalam bukunya "Love and Will" mendefinisikan empat macam cinta, yaitu:
1.         Libido: cinta yang menyangkut seks, nafsu birahi.
2.         Eros: dorongan untuk mencintai dan dicintai.
3.         Philia: persahabatan, cinta seperti saudara.
4.         Agape: cinta yang penuh pengabdian demi orang lain dengan dasar rasa kemanusiaan.
·      Menurut Pandangan Hindu
Agama Hindu adalah agama Wahyu dan agama alami. Oleh karena itu, ia adalah agama Cinta Kasih. Agama yang amat luwes, agama yang berdasarkan pada Cinta Kasih, agama yang memiliki tujuan Cinta Kasih, dan juga agama yang dijalankan di dalam Cinta Kasih. Agama Hindu amat mementingkan pengembangan cinta kasih bukan hanya kepada sesama umat manusia tetapi kepada sesama makhluk hidup. Cinta kasih kepada sesama anggota keluarga, kepada sesama umat manusia tidak dipandang sebaga cinta kasih yang istimewa. Kesadaran bahwa seluruh dunia adalah sebuah keluarga besar sangat membantu orang untuk mengembangkan cinta kasih universal ini.
Dia adalah puncak cinta kasih di dunia ini, merupakan landasan penting untuk mengembangkan Prema Bhakti atau cinta kasih rohani kepada Tuhan yang Maha Esa. Cinta kasih universal dalam beberapa kitab suci disebutkan sebagai ciri, hiasan dan sifat-sifat agung orang-orang suci atau para Sadhu. Titiksavah karunikahsuhrdah sarva-dehinamajata-satravah santahsadhavah sadhu-bhusanah
Ciri-ciri atau hiasan dari seorang Sadhu atau orang suci adalah ia harus memiliki sifat-sifat senantiasa damai, memiliki toleransi besar, penuh karunia, bersifat berteman dengan seluruh makhluk hidup, tidak mempunyai musuh, hidupnya selalu didasarkan pada kitab suci dan segala kepribadiannya terpuji. Yajur Veda juga menegaskan hal yang sama:mitrasya ma caksusa sarvani bhutani samiksantamamitrasyaham caksusa sarvani bhutani samiksemitrasya caksusa samiksyamahe "Semoga semua makhluk hidup melihatku dengan pandangan sebagai teman, semoga aku melihat semua makhluk hidup dengan pandangan sebagai seorang teman, semoga kami melihat satu sama lainnya dengan pandangan sebagai seorang teman."

C.   Kasih Sayang
Kasih sayang mengandung pengertian yang sangat luas. Sifatnya pun sangat universal. Bukan berarti hanya sekedar hubungan asmara antara pria dengan wanita. Kasih sayang itu dapat terjadi pada siapa saja, seperti orang tua, saudara, keluarga, sahabat, guru, dll. Dan kasih sayang yang tulus itu selalu disertai dengan sifat ikhlas kemudian lebih banyak memberi dibandingkan menerima. Terkadang kepentingan diri sendiri pun dinomor duakan demi kebahagian orang yang dikasihi dan disayanginya.
D.   Kemesraan
Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan yaitu hubungan yang akrab baik antara pria dengan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Dan pada dasarnya kemesraan merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam.
E.    Pemujaan
Pemujaan adalah dimana saat kita memuja sesuatu yang kita senangi atau sayangi. Contohnya pasangan pria dan wanita saling memuja. Pemujaan ini berkaitan dengan perasaan jatuh cinta yang menyebabkan terjadinya perubahan sikap, perilaku, tutur kata dan hal – hal yang menimbulkan perubahan itu sebagaimana layaknya jatuh cinta.
F.    Balas Kasihan
Belas kasih adalah kebajikan di mana kapasitas emosional empati dan simpati untuk penderitaan orang lain dianggap sebagai bagian dari cinta itu sendiri dan landasan keterkaitan sosial yang lebih besar dan humanisme dasar ke tertinggi pada prinsi-prinsip dalam filsafat, masyarakat, dan kepribadian .
G.   Cinta Kasih Erotis
Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang. Pada hakekatnya cinta kasih tersebut bersifat bersifat ekslusif, bukan universal, dan juga barangkali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya.

Sumber: 

http://meiliaupstar.blogspot.com/2011/11/pengertian-cinta-kasih-kasih-sayang.html

0 komentar :

Posting Komentar